Riset
- 2022
Strategi pengembangan BumDes di Kabupaten Pati
Penulis: Bappeda Kabupaten Pati
Email: [email protected]
Bidang: Sosial
Publikasi: Penelitian
Data dari Dispermades Kabupaten Pati menunjukkan bahwa sebagian besar BUMDes di Kabupaten Pati berada pada kategori Dasar dan Tumbuh dan hanya masing-masing dua BUMDes yang berada pada kategori Berkembang dan Maju. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menggambarkan eksistensi BUMDes di kabupaten Pati; (2) menggambarkan perbedaan kinerja BUMDes berdasarkan kategori; dan (3) memformulasikan strategi untuk pengembangan BUMDes di Kabupaten Pati Penelitian melibatkan 10 BUMDes dengan rincian, tiga BUMDes kategori Dasar, tiga BUMDes kategori Tumbuh, dua BUMDes kategori Berkembang, dan dua BUMDes kategori Maju. Pengambilan data dilakukan melalui pengisian kuesioner dan wawancara dengan pemangku kepentingan, meliputi pengurus BUMDes, pengelola unit usaha BUMDes, pemerintah desa, masyarakat, dan instansi pemerintah yang terkait dengan pengembangan BUMDes. Data yang didapatkan selanjutnya diolah secara deskriptif berdasarkan teori input-output untuk menjawab tujuan penelitian. Hasil penelitian adalah (1) terdapat 40 BUMDes (9,96%) yang tidak aktif. Hampir seluruh BUMDes berada pada kategori Tumbuh dan Dasar, dengan rincian, 183 BUMDes (45,64%) berada pada kategori Tumbuh dan 214 BUMDes (53,37%) merupakan BUMDes Dasar. BUMDes yang belum memiliki Perdes sebagai dasar pendirian BUMDes berjumlah 33 BUMDes atau sekitar 8,23%. Berdasarkan jenis usaha yang dimililki oleh sebagian besar BUMDes adalah jasa keuangan simpan pinjam (82,04%) dan jual beli (trading) sekitar 51,87%. Sementara itu, terkait sumber modal, sebagian besar BUMDes masih bergantung kepada penyertaan modal dari pemerintah desa serta hibah dari pemerintah, baik provinsi maupun pusat. (2) Analisis terhadap variabel input-proses-output dalam pengelolaan BUMDes di Kabupaten Pati menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kualitas kinerja pada dua kelompok penelitian, yaitu Kelompok BUMDes Maju dan Tumbuh dan Kelompok BUMDes Berkembang dan Dasar. Selanjutnya, kesenjangan antara kedua kelompok penelitian tersebut menjadi kelemahan dan hambatan dalam pengembangan BUMDes di Kabupaten Pati. Pada dimensi input, kesenjangan terbesar terdapat pada ketersediaan dan kualitas SDM serta kapital (modal, pendapatan, dan keuntungan). Kelemahan pada dimensi input berdampak terhadap kinerja pengelolaan usaha, meliputi perencanaan, pengorganisasian dan pelaksanaan usaha, serta pengawasan. Kualitas pengelolaan BUMDes memengaruhi peran BUMDes dalam pembangunan desa. Secara umum, BUMDes di Kabupaten Pati lebih banyak memberikan kontribusi ekonomi dibandingkan kontribusi sosial maupun kontrubusi lingkungan. Selain itu, hasil penelitian juga menyimpulkan adanya kesenjangan kontribusi ekonomi, namun kontribusi sosial dan lingkungan tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Berdasarkan analisis terhadap kinerja BUMDes, strategi pengembangan BUMDES terdiri dari a) Strategi Umum Pengembangan BUMDES Berbasis Regulasi; b) Revitalisasi Proses Pengelolaan BUMDes Dasar dan Tumbuh; c) Optimalisasi Proses Pengelolaan BUMDes Berkembang dan Maju; dan d) Integrasi Sasaran Output Kinerja BUMDes pada Pembangunan Desa.