Riset
- 2016
Pemberdayaan Masyarakat Petani Dalam Pengembangan Kelapa Kopyor Di Kabupaten Pati
Penulis: Sutrisno
Email: [email protected]
Bidang: Pertanian
Publikasi: Penelitian
Komoditas kelapa kopyor bernilai ekonomi tinggi, namun sampai saat ini jarang dikembangkan sebagai komoditas andalan secara luas. Salah satu daerah penghasil kelapa kopyor di Propinsi Jawa Tengah adalah Kabupaten Pati. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menggambarkan kondisi komoditas kelapa kopyor di Kabupaten Pati, (2) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan kelapa kopyor di Kabupaten Pati, (3) Merumuskan strategi pengembangan kelapa kopyor di Kabupaten Pati. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif secara bersama-sama. Disamping itu, penelitian ini juga menggunakan pendekatan explanatory reseach. Data primer diperoleh berdasarkan pengamatan langsung atau observasi, focus group discussions (FGD), wawancara mendalam dengan para narasumber atau informan (Dishutbun, Penyuluh Perkebunan, Kontak tani, Petani, Tokoh masyarakat, stakeholders). Lokasi penelitian di Kabupaten Pati terutama Kecamatan Margoyoso, Tayu dan Dukuhseti dengan cara snowball sampling. Analisis data yaitu (1) kualitatif analisis dilakukan sebelum di lapangan, selama di lapangan saat pengumpulan data, dan setelah selesai pengumpulan data. (2) analisis kuantitatif dengan SWOT dan QSPM. Hasil penelitian yaitu (1) Luas areal tanam kelapa kopyor rata-rata lima tahun terakhir (2011, 2012, 2013, 2014, dan 2015) adalah 965,11 Ha dengan pertumbuhan 3,94 %. (2) Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberdayaan petani dalam pengembangan kelapa kopyor di Kabupaten Pati yaitu kekuatan (memiliki potensi lahan yang cocok, memiliki varitas unggul lokal genjah kopyor coklat, hijau, kuning, memiliki keunikan struktur daging buah kelapa kopyor, memiliki rasa yang khas) dan kelemahan (bibit masih menggunakan cara konvensional, teknologi budidaya masih konvensional, produktivitas kelapa kopyor masih rendah, pengendalian hama dan penyakit belum optimal), sedangkan peluang (permintaan pasar baik, adanya dorongan pemerintah daerah, adanya program pembibitan dengan in fitro, adanya asosiasi pemasaran), dan ancaman (persaingan pengembangan kelapa kopyor didaerah lain, persaingan dengan kelapa muda sebagai produk minuman segar, iklim ekstrim). (3) Strategi utama dengan nilai Total Attractive Score (TAS) 5,70 adalah Potensi lahan yang cocok dan penyempurnaan teknologi budidaya berpeluang untuk pemberdayaan petani dalam pengembangan kelapa kopyor di Kab. Pati. Kata kunci : kelapa kopyor, pengembangan, QSPM, strategi, SWOT